Wednesday, 3 August 2016

Iblis Jelita

Bagaimanapun kamu adalah murka yang penuh kasih sayang.
Tanah ini berbau anarki, kebencian yang dilapisi gula tetaplah kebencian.
Satu balada dari baja untuk hati yang rapuhnya begitu cantik.
Malam ini milikmu duhai peretak hati
Meski  rapuh, tak bertuan, tulang-tulang ini tak sabar untuk memecahkanmu!
Senjapun datang bersama misteri, dan kamu adalah segenggam petaka yang selalu kurindukan.
Terbangun dibawah langit senja yang memerah, bagai lukisan amarah, bagai hati yang berdarah.
Bulan semakin pucat, kekasihku, saatnya karam bersama malam!
Lapisi hati tua yang mulai berkarat ini, hatimu sendu, takluk oleh gemuruh rindu.
Ketika jelita adalah gerhana, kau sandarkan mimpi pada belati.
Ratu angkara dan badai asmara, dan dirumah cahaya kan kupahami semua misterimu kelak!!!

No comments:

Post a Comment